Siapakah Guru dalam Homeschooling ?

Written by Ines Setiawan   

B
anyak orangtua yang tertarik homeschooling dan ingin melaksanakan homeschooling sering merasa khawatir dengan kemampuan dirinya. Apakah saya sanggup melakukannya? Saya tidak cukup bagus untuk mengajar anak-anak?

Belajar dari pengalaman dan praktek homeschooling yang tersebar di mana-mana, sebenarnya kekhawatiran itu bisa dikurangi kalau fungsi orang tua dalam homeschooling lebih difahami. Sebab, peran orang tua dalam homeschooling berbeda dengan peran guru di depan kelas.

ImageSiapa saja sebenarnya guru dalam homeschooling? Berikut ini renungan bagi para orang tua yang ingin menyelenggarakan homeschooling bagi putera-puterinya.
  1. Pada waktu anak-anak membaca karya Albert Einstein, Newton, Socrates, Aristoteles atau Plato dan mereka mengerti mengenai suatu konsep, maka para ilmuwan itulah gurunya.
  2. Pada waktu anak-anak melihat video seminar Bill Gates dan terinspirasi dengan pemikiran-pemikirannya, maka tanpa harus bersusah payah, Bill Gates menjadi guru bagi mereka.
  3. Pada waktu anak-anak melihat film dokumenter mengenai suatu topik tertentu dan pengetahuannya bertambah, maka setiap orang yang telah bekerja keras mengerjakan film dokumenter tersebut adalah guru.
  4. Pada waktu anak-anak membuka CD tutorial dan menemukan karakter virtual menyapa dan kemudian memulai pelajarannya, maka karakter tersebut, meskipun kadang berupa kelinci adalah guru yang tidak pernah marah atau kesal meskipun anak-anak memerintahkan mereka untuk mengulang-ulang pelajaran yang belum dimengerti.
  5. Pada waktu anak-anak mengunjungi suatu website untuk belajar, maka tim yang telah menyiapkan website tersebut adalah guru.
  6. Pada waktu anak-anak berdiskusi, berdebat atau berinteraksi dengan para ahli, murid lain atau siapa saja mengenai apa saja, maka mereka adalah guru bagi satu sama lain.
  7. Pada waktu anak-anak mengunjungi museum, perusahaan, pabrik, pasar dan tempat-tempat lain dan mendapatkan informasi dari orang-orang yang ada di sana, maka orang-orang tersebut, tidak perduli apakah direktur perusahaan atau tukang daging, adalah guru.
  8. Pada waktu anak-anak ingin tahu bagaimana membuat kulit martabak dan mendapatkan ilmunya dari abang martabak di pinggir jalan, maka orang yang biasa kita anggap bukan guru itu pun sesungguhnya adalah guru tentang martabak dan bisnisnya.
  9. Pada waktu anak-anak terfokus pada suatu hal dan dengan segala kekuatan berkutat memikirkannya seorang diri, maka mereka adalah guru bagi mereka sendiri.

Orangtua juga bisa menjadi guru. Tetapi yang terutama adalah menanamkan pada anak-anak homeschooling bahwa segala sesuatu harus bermula dari diri sendiri. Setelah minat itu tumbuh, tinggal buka mata dan buka telinga. Setiap orang memiliki kelebihan yang bisa kita pelajari. Guru ada di mana-mana.

sbr : www.sekolahrumah.com